Jumat, 23 April 2010

Memesan Takdir


Berawal dari bincang2 dengan grup luar biasa saya, dilanjutkan dgn komen distatus facebook tentang bangganya seseorang yg dgn bangganya bilang sumpah deh saya tuuuuh pemalassssssss banget!!gak cocok deh sama bisnis beginian **tapi keluhan keuangannya jalan terus!!**garuk2 kepala deh..
Lalu ada komentar yg bilang bahwa punya hutang yaaa dinamika dalam kehidupan, gak cocok berbisnis yaa gak usah lah berbisnis…wong takdirnya udah begono..Nah loh??? Bingung deh saya saya jadinya..

Apa sih takdir itu? Kalau menurut wikipedia **pasang tampang serius.. Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau ukurannya, tempatnya maupun waktunya. Dengan demikian segala sesuatu yang terjadi tentu ada takdirnya, termasuk manusia.
Masih dari wikepedia juga, disebutkan bahwa Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi , yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi.
Untuk memahami konsep takdir, jadi umat Islam tidak dapat melepaskan diri dari dua dimensi pemahaman takdir. Kedua dimensi dimaksud ialah dimensi kean dan dimensi kemanusiaan.**berat nih judulnya kalo begini..:-))

Dimensi keTuhanan
Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang menginformasikan bahwa Allah maha kuasa menciptakan segala sesuatu termasuk menciptakan Takdir.
• Dialah Yang Awal dan Yang Akhir ,Yang Zhahir dan Yang Bathin (Al Hadid / QS. 57:3). Allah tidak terikat ruang dan waktu, bagi-Nya tidak memerlukan apakah itu masa lalu, kini atau akan datang).
• Dia (Allah) telah menciptakan segala sesuatu dan sungguh telah menetapkannya (takdirnya) (Al-Furqaan / QS. 25:2)
• Apakah kamu tidak tahu bahwa Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di langit dan bumi. Sesungguhnya itu semua telah ada dalam kitab, sesungguhnya itu sangat mudah bagi Allah (Al-Hajj / QS. 22:70)
• Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya (Al Maa'idah / QS. 5:17)
• Kalau Dia (Allah) menghendaki maka Dia memberi petunjuk kepadamu semuanya (Al-An'am / QS 6:149)
• Allah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat (As-Safat / 37:96)
• Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan (Luqman / QS. 31:22). Allah yang menentukan segala akibat.
Dimensi kemanusiaan
Dimensi ini merupakan sekumpulan ayat-ayat dalam Al Quran yang meginformasikan bahwa Allah memperintahkan manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup yang dipilihnya.
• Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Ar Ra'd / QS. 13:11)
• (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (Al Mulk / QS. 67:2)
• Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Nasrani, Shabiin (orang-orang yang mengikuti syariat Nabi zaman dahulu, atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa), siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan beramal saleh, maka mereka akan menerima ganjaran mereka di sisi mereka, tidak ada rasa takut atas mereka, dan tidak juga mereka akan bersedih (Al-Baqarah / QS. 2:62). Iman kepada Allah dan hari kemudian dalam arti juga beriman kepada Rasul, kitab suci, malaikat, dan takdir.
• ... barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir... (Al Kahfi / QS. 18:29)
Subhanallah…sebagai manusia beriman tentu saja kita pada dasarnya tak kuasa mengubah Takdir, tetapi Allah SWT lah yang berkuasa melakukannya. Sementara kita, wajib bekerja dan berikhtiar, supaya diubah nasib kita oleh Nya. Maka diubahNya isi 'Ummul Kitab' itu menurut kehendakNya, yang tidak dapat dihalangi orang lain sedikitpun.
Mengapa kita wajib berikhtiar?Sebab, Dia tidak akan merubah untung nasib yang menimpa kita, sebelum kita berusaha merubahnya terlebih dahulu:

"Sesungguhnya tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu merubah nasibnya sendiri."

Nasib bisa berubah, asal diikhtiarkan merubahnya lebih dahulu. Kehinaan ummat yang sekarang bukan didatangkan dengan tiba-tiba, tetapi ummat itulah yang memilih kehinaan.

Buya Hamka menyatakan:

… Luh Mahfuz itu adalah 'Ummul Kitab', ibu dari kitab dan nasib, yang
memegang dan mengaturnya adalah sendiri, isinya menurut kehendak , bukan menurut kehendak kita. bisa merubah, juga bisa menghapuskan dan bisa menetapkan, bahkan juga menambah, bukan tetap begitu saja.

Ketika seseorang mengatakan dirinya sumpah saya tuhh pemalas!! Bisakah kita menyebutnya sebagai..ooo dah takdir lo ya neikkk jadi orang pemalas!! Atau ketika seseorang bilang, ooo itu kan kamu yg bisa sukses di bisnis ORIFLAME, gak heranlah..kamu pinter ngomong, punya daya jual..bla bla bla..kalo saya?? Udahlahh terima nasib aja Cuma jadi pegawai biasa!..nah loohh...Coba deh diperhatikan..semua alasan diatas bisa disebut bahwa dia menutupi kesalahan yg dia lakukan dengan menyebutnya sebagai takdir. **mikir..pemalas kok takdir??
Takdir bisa beralih fungsi menjadi sebuah kambing hitam. Alangkah enaknya jika perbuatan yang dilakukan oleh seseorang menjadikannya tak punya tanggungan dengan cara mengatasnamakan takdir. Lihat deh contoh yg saya sebutkan diatas, belum juga memulai bisnis dia sudah memesan terlebih dahulu takdirnya bahwa saya pemalas, saya gak bisa ngomong, saya ini dan itu. Lalu ketika kegagalan datang, kita menyebut itu takdir kita, kala kita berbuat salah itu pun takdir kita.Makaaa ketika hal tsb sudah dilafazkan... dirinya pun stop tidak melakukan apa2 utk merubah keuangannya karena dirinya PEMALAS!

Saya mencoba memahami bahwa seseorang seperti saya yg tidak pernah berbisnis, lalu nyebur dilautan bisnis MLM dan Direct Sellingnya ORIFLAME. Apa sih yang saya cari? Jawabannya terlalu banyak..tapi yg pasti saya ingin punya bisnis yg membawa keberkahan untuk diri saya dan keluarga serta orang2 yg saya ajak turut serta di bisnis ini.Ingin punya passive income, ingin mewariskan bisnis ini ke anak2, ingin menyenangkan orang tua, ingin ini dan itu...’terlalu banyak keinginan dan mimpi saya yg belum terlaksana. Tak bersyukurkah saya??? Saya amat sangat bersyukur atas apa yg saya terima selama hidup saya!! Punya keluarga kecil yg alhamdullilah bahagia, punya pekerjaan sebagai dosen yg amat sangat dibanggakan orang tua saya, tapi saya belum punya bisnis sendiri dan punya passive income. Saya berusaha mewujudkan mimpi saya tsb, berusaha punya bisnis, berusaha membuka lapangan pekerjaan bagi orang2 yg punya keinginan yg sama dengan saya tapi belum terwujud. Sayalah yang menentukan jalan hidup saya, saya lah yang memesan takdir saya kepada ALLAH SWT. Dalam setiap doa saya...yaa Allah, halalkan rizki ku, mudahkan bisnis ORIFLAMEku, mudahkan kami menjalani bisnis ini (berdoa utk upline dan downline yg sudah mendukung begitu besar dalam menjalankan bisnis ini).
Jangan pernah menyalahkan takdir jika keadaan kita saat ini adalah ”pesanan kita sendiri” ke Allah SWT. Pesanan yg membatasi diri kita sendiri bahwa saya tak bisa ini dan itu, saya tak pantas begini dan begitu. Takdir seperti sebuah sistem, nasib kita bukanlah suatu hal yang sudah terpatok mati, melainkan bisa berubah jika kita benar-benar berusaha dan mau untuk merubahnya.

Takdir yang diterima dihadapi dengan syukur (ketika mendapat berkah) dan sabar (ketika yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan). Sesuatu dapat dikatakan sebagai takdir, apabila kita telah berupaya keras dengan segala daya upaya, telah melakukan semua yang mungkin tanpa terkecuali, baru setelah itulah takdir tertetapkan. Bahwa hasil pekerjaan dapat menjadi sangat indah dan penuh berkah. Menurut saya Takdir hanya ada pasca usaha yg sudah dilakukan..hasil akhirnya semua diserahkan ke Allah SWT.

Allah selalu bersama prasangka baik hamba-Nya..maka saya pun memesan takdir saya pada Allah SWT..yaa Allah, berkahi karir saya di ORIFLAME, mudahkan jalan saya mendapatkan tiket gratis ke PARIS 2011. amin!

Special thanks to Pak Pur & Ibu Nova, Nur Ainun Kaplale, Hanum, dan downline2 luar biasa ku
 

Bisnis Cerdas Copyright © 2009