Jumat, 17 September 2010

Pensiun dengan Passive Income

Semangat Pagi!

Kenapa saya menulis tentang pensiun? Usia saya juga belum sampai di angka 40 tahun, tapi saya sudah mempersiapkan uang pensiun saya di tahun 1998 dengan mengikuti program pensiun di salah satu bank. Orang tua saya adalah abdi negara yg sangat bangga dengan kepensiunannya. Ketika sakit pun, komentar yg keluar : untung saya punya pensiun dan askes.
Sebagai pegawai swasta tentu saja saya sedikit ketar ketir memikirkan hari tua saya yang tidak punya uang pensiun seperti orang tua saya. Tabungan pensiun yang saya persiapkan sejak tahun 1998 rasanya bisa tak berarti di tahun 2022 (tahun dimana saya habis kontrak tabungan pensiun nih). Kenapa saya harus repot memikirkan tabungan pensiun? Karena saya tidak punya uang pensiun dari kantor. Kenapa saya ikut asuransi kesehatan? Karena saya tidak punya askes seperti orang tua saya. Kalau anda bagaimana? Sudahkah mempersiapkan masa pensiun anda? Kenapa harus mempersiapkan masa pensiun? Saya baru saja membaca artikel tentang buruknya pensiun di Indonesia. Nah loohh...Silahkan simak artikel yg saya baca ini di sini http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=584
Di Indonesia umumnya pegawai memasuki masa pensiun pada usia 56 tahun. Polanya bisa melalui masa bebas tugas pada usia 55 kemudian pensiun penuh ketika mencapai usia usia 56 tahun. Atau, tanpa masa bebas tugas tetapi langsung pensiun di usia 56. Untuk pegawai negri sipil, khususnya guru, UWP biasa lebih panjang yaitu 60 tahun, bahkan untuk professor bisa mencapai 70 tahun. Namun sebagian besar pegawai di Indonesia umumnya berhenti bekerja pada usia 56 tahun. Artinya setelah usia tersebut para eks-pegawai tersebut harus melanjutkan sisa hidupnya dari manfaat pensiun yang diterima (bagi yang mempunyai program pensiun) ditambah penghasilan-penghasilan diluar pensiun seperti hasil investasi atau dari kegiatan lain setelah pensiun. Dengan semakin membaiknya kesejahteraan pegawai dan harapan usia hidup, sebetulnya pada usia 56 dirasakan masih sangat fit dan belum terlalu tua untuk terus bekerja. Jadi ketika harus berhenti berkerja pada usia 56, banyak yang mengalami goncangan psikologis (psychological shock). Mengapa saya harus menganggur ketika saya merasa masih cukup produktif untuk berkarya. Dari segi sosial juga umumnya kita belum siap untuk pensiun di usia 56.
Menghindari goncangan psikologis tadi, tentu saja semua orang putar otak untuk bisa nyaman di masa pensiun-termasuk saya! Saya tidak mau hari tua saya menjadi beban bagi kedua anak saya. Investasi harus dilakukan sejak dini sebelum masa pensiun tiba. Dengan modal terbatas, tentu saja pilihan jatuh dalam jenis investasi yg mudah. Berdagang dengan membuka kantin adalah pilihan pertama saya saat itu (thn 1999), apa daya bangkrut dengan sukses  Investasi dalam bentuk emas, deposito juga dilakukan..tapi rasanya juga bakal menyusut ketika hari pensiun tiba. Hadoohhh...lalu harus bagaimana kita menghadapi masa pensiun?? Dari http://koranbaru.com/3-profesi-pilihan-pasca-pensiun-bagus/ diperoleh gambaran sejumlah profesi pasca pensiun terpopuler yang dapat dijadikan pilihan antara lain :
1. Konsultan: jika Anda adalah seorang pakar di bidang yang digeluti selama bekerja bertahun-tahun, mengapa tidak menawarkan kepakaran tersebut ke perusahaan lain setelah pensiun? Banyak pensiunan menyadari, keahlian dan pengetahuan mereka bernilai jual tinggi. Sehingga, banyak di antaranya memutuskan membuka bisnis konsultan.
Sebagai konsultan paruh waktu, Anda bisa mengenakan biaya perjam dan mendapatkan penghasilan yang mungkin jauh lebih besar dibandingkan saat bekerja penuh waktu dulu. Selain itu, Anda juga bebas memilih proyek mana yang ingin ditangani.
2. Pengusaha catering : Jika banyak sanak keluarga, teman, dan tetangga yang memuji kelezatan opor ayam atau pai apel buatan Anda, bisnis katering barangkali menjadi pilihan karier yang paling tepat bagi Anda pascapensiun. Ini merupakan kesempatan bagus bagi Anda untuk mengubah hobi menjadi sesuatu yang menguntungkan.
3. Florist: jika Anda senang berkebun dan memiliki pengetahuan luas soal bunga, membuka toko bunga merupakan pilihan terbaik sebagai profesi pascapensiun.
Pilihan saya jatuh pada nomer 1 tentu saja. Kenapa?? Pilihan nomer 2 gak banget!! Saya gak bisa masak! Begitu juga nomer 3, gak bakat saya berkebun. Tanaman yg saya tanam pasti mati. He he he..
Saat ini saya sedang mempersiapkan masa pensiun saya dengan menjadi konsultan di Oriflame. Gak dibutuhkan ijasah tinggi, gak butuh ketrampilan memasak apalagi berkebun. Jadi Konsultan Oriflame saya hanya butuh pergaulan yg luas, menjalin silahturahmi dengan berbagai tipe manusia. Mengajak mereka yang punya visi dan misi yang sama untuk menjadi tim sukses di jaringan saya dan bersama-sama menyiapkan masa pensiun dengan mempunyai passive income.
Menjadi Konsultan Oriflame, saya menjadi boss untuk diri saya sendiri. Saya yang memutuskan kapan dan seberapa sering saya ingin bekerja. Investasi satu-satunya yang dibutuhkan untuk membangun bisnis saya bersama Oriflame adalah waktu dan semangat. Menjadi Consultant Oriflame membuat saya mempunyai kesempatan untuk bertemu orang-orang baru, keliling dunia dan mengikuti acara-acara kecantikan dan kegiatan menarik lainnya. Dan paling utama adalah saya punya passive income ketika masa pensiun saya tiba tanpa harus memikirkan mengulek bumbu dan mengeruk tanah untuk berkebun. Mau tau caranya.??? Buzz saya di YM : khansalihara@yahoo.com or cantik.berduit@gmail.com
 

Bisnis Cerdas Copyright © 2009